Makalah Peranan Teknologi Informasi




MAKALAH

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM BERBAGAI BIDANG



Oleh:
PALTI TAMPUBOLON









JURUSAN MANEJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
AKADEMI MANEJEMEN INFORMATIKA KOMPUTER
(MEDAN BUSINESS POLYTECHNIC)
AMIK MBP
MEDAN
2013







KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul :
“PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BERBAGAI BIDANG”
ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu.
Pertama sekali mendapat penugasan untuk membuat makalah tentang peranan teknologi informasi serta paparannya ini, saya belum berpikir untuk apa tujuan makalah ini.
Namun setelah saya mencoba mengamati sendiri, berdiskusi, membaca referensi yang berkaitan tentang peranan teknologi informasi. Saya mulai mengetahui betapa pentingnya memahami suatu peranan teknologi informasi ini untuk kepentingan umat manusia. Di era globalisasi pada saat ini fengan teknologi-teknologi yang mampu berinovasi dengan cepat dalam setiap perubahan dan perkembangan perangkat-perangkat keras maupun perangkat lunak melalui internet yang sudah dikenal oleh banyak orang.
Pada saat ini peran teknologi  informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan, instansi, bank, universitas, masyarakat umum dsb, dalam berkomunikasi dan berinteraksi untuk menunjang kinerja suatu aktivitas dalam kelompok tersebut.
Pada hasil makalah ini sudah tentu banyak kekurangannya dan munking jauh dari yang diharapkan, karena itu supaya mohon dimaklumi.
Semoga hasil makalah Saya ini dapat diterima dan bermanfaat pada waktunya.


                                                                                                  Medan,       November 2013

 






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....... ................................................................................   i
DAFTAR ISI ......................................................................................................   ii
BAB I            PENDAHULUAN .....................................................................   1
1.1              Latar Belakang Masalah ..................................................   1
1.2              Tujuan dan Sasaran .........................................................   2
1.3              Sistematika Penulisan ......................................................   2
BAB II           KAJIAN TEORI........................................................................   3
2.1        Defenisi Teknologi ......................................................... 3
2.2       Defenisi Informasi...........................................................  4
                        2.3       Defenisi Teknologi Informasi..........................................   5
BAB III         PEMBAHASAN.........................................................................   9
3.1       Peranan Teknologi Informasi dalam Berbagai Bidang...    9
               a. Bidang Pendidikan................................................ ........  9
               b. Bidang Pemerintahan............................................ ....... 12
               c. Bidang Perbankan................................................. ........ 13
               d. Bidang Medis........................................................ ........ 14
               e. Bidang Kepolisian.................................................. ...... 15 
               f. Bidang Perdagangan............................................. ........ 18
3.2       Kendala Dalam Peranan Teknologi Informasi................. 20
BAB IV         KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 24
4.1      Kesimpulan...................................................................... 24
4.2        Saran................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

                                                                                                                    


                                                                                                  Penyusun









BAB I 
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi merupakan perpaduan penggunaan dari perangkat komputer dan jaringan internet. Hal ini mengembangkan teknologi yang luar biasa cepat sehingga berpengaruh besar dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu di lingkungan tempat tinggal, pendidikan (sekolah, perguruan tinggi), dunia bisnis (perdagangan), hiburan, pemerintahan, militer  dsb.Bahkan, komputer dapat dijumpai di mana saja, baik di kantor, bank, sekolah atau perguruan tinggi atau di rumah. Penggunaan di kantor pemerintahan misalnya untuk mengolah data administrasi tata usaha, pelayanan masyarakat, pengolahan dan dokumentasi data penduduk, perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain-lain.
Peran teknologi informasi online sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan, instansi, bank, universitas, masyarakat umum dsb, dalam berkomunikasi dan berinteraksi maupun mengakses data-data melalui internet untuk menunjang aktivitas dan memperoleh kemudahan dan manfaat.
Contoh peranan teknologi informasi ini misalnyae-mail, chatting, facebook, twitter, my space, blogger, e-book, e-library, dan jaringan sosial online lainnya yang memungkinkan untuk saling berbagi informasi tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan sumber informasi tersebut.Sementara itu di bidang perbankan, terutama userdi kota-kota besar yang tidak menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayaran, namuntelah memanfaatkan layanan perbankan modern. Untuk menunjang operasional, perlu teknologi informasi online yang mudah diakses nasabah, contoh layanan ATM dari suatu bank dimana nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening lain dalam hitungan detik. Jadi peranan teknologi informasi sangat vital dalam semua aspek kehidupan. Karena semua informasi yang kita inginkan dapat kita peroleh hanya dengan mengakses internet.

1.2    Tujuan Dan Sasaran
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
  1. Memahami perkembangan teknologi informasi dalam berbagai bidang.
  2. Memenuhi tugas untuk mata kuliah “Pengantar Teknologi Informasi”.
Sasaran yang ditempuh dalam penulisan ini :
1.      Mencari artikel yang sesuai dengan tema judul.
2.      Mencari bahan yang dapat dianalisa.

1.3    Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini terdiri atas 4 (empat) bab yang masing-masing dibagi dalam beberapa subbab. Adapun sistematikanya adalah :

BAB I  PENDAHULUAN
Pada subbab ini berisikan 3 subbab yaitu Latar Belakang Masalah, Tujuan dan Sasaran dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini berisikan teori-teori yang berkaitan dengan penyelesaian masalah termasuk defenisi Teknologi, defenisi Informasi, defenisi Teknologi Informasi, tujuan dari Teknologi Informasi dan fungsi Teknologi Informasi.

BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menjelaskan tentang peranan teknologi informasi dalam berbagai bidang, contoh aplikasi penerapannya, kendala dalam peranan teknologi informasi.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari penulisan makalah.



 



BAB II
KAJIAN TEORI

2. 1  DEFENISI  TEKNOLOGI
Kata Teknologi berasal dari bahasa Yunani ‘technologia’, techno yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Teknologi mengacu pada objek benda yang dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia seperti mesin, perkakas atau perangkat keras.
Menurut poerbahawadja Harahapteknologi adalah1). Ilmu yang menyelidiki cara-cara kerja di dalam teknik 2). Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik-pabrik dan industri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 :1158) teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan. 2). Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang  yang diperlukan bagi kelangsungandan kenyamanan hidup manusia.
Dalam Random House Dictionary seperti dikutipNisbitt (2002 :46) teknologi adalah sebagai benda, sebuah obyek, bahan dan wujud yang jelas-jelas berbeda dengan manusia.
Menurut Miarso (2007 :62) teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk, produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam perjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan tekenologi terbaru, termasuk diantaranya mesin cetak, telepon, dan internet telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Namun, bisa saja mengembangkan senjata penghancur dari pentungan sampai senjata nuklir.
Teknologi telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Untuk kepentingan manusia, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) namun hal yang merugikan bisa saja terjadi. Proses teknologi dapat menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah mempengaruhinilai masyarakat dan teknologi baru seringkali memunculkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnya hanya menyangkut permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.

2. 2  DEFENISI  INFORMASI
Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks dan terintegrasi dari hasil pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan pada manajemen akan membentuk Sistem Informasi Manajemen. Data merupakan fakta atau nilai (value) yang tercatat atau mempresentasikan deskripsi dari suatu objek. Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir di semua organisasi. Dengan tersedianya data yang melimpah, maka masalah pengaturan data secara efektif menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan sistem informasi manajemen.
Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :
1.      Akurat,berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Selain itu juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2.      Tepat waktu,informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3.      Relevan,informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
4.      Ekonomis,informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
5.      Mudah, informasi mudah dipahami dan mudah diperoleh.

2. 3  DEFENISI  TEKNOLOGI  INFORMASI
Secara garis besar teknologi informasi dapat diartikan sebagai teknologi yang mampu membantu orang untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menyebarkan informasi. Meski demikian terdapat beberapa ahli yang punya pendapat tersendiri terkait dengan defenisi teknologi informasi tersebut.
Pendapat pertama datang dari pakar teknologi informasi Kenneth C. Loudon. Pada tahun 2004 dia mengartikan bahwa teknologi informasi adalah salah satu peralatan yang dapat dipakai oleh para manajer sehingga mereka dapat mengatasi segala macam perubahan yang sedang atau telah terjadi. Tentu saja yang dimaksud dengan perubahan di sini adalah perubahan di bidang informasi yang sudah diproses sekaligus disimpan dalam sistem komputer.
Sementara itu, Keen dan Haag pada tahun 1996 menyatakan teknologi informasi merupakan seperangkat peralatan yang memberi bantuan. Bantuan ketika bekerja yang melalui informasi serta bekerja atau melakukan tugas yang mempunyai kaitan dengan pembuatan proses informasi.
Selain itu teknologi juga bisa dianggap sebagai alat yang dipakai pada pekerjaan yang punya hubungan dengan informasi. Sistem pengolahan informasi yang didapat tersebut memakai alat dari hasil teknologi informasi. Peralatan ini berupa komputer lengkap dengan software serta sistem pendukung lainnya.
Mc Keown pada tahun 2001 membuat defenisi yang lebih menarik tentang teknologi informasi. Dia justru merujuk kepada segala macam bentuk teknologi yang bisa dipakai untuk mengubah, menyimpan, dan memanfaatkan informasi apapun wujud dan bentuknya.
Jadi teknologi informasi merupakan keseluruhan dari bentuk atau wujud teknologi yang dapat digunakan untuk melakukan pemrosesan informasi. Yang dimaksud bentuk (wujud)disini ada bermacam-macam sebagaimana komputer yang mampu menjadi alat multimedia. Alat ini dapat bekerja jika didukung oleh software maupun perangkat lunak yang sistem kerjanya sesuai dengan tujuan dari pengolahan informasi itu.
Ilmuwan lain, Sawyer dan William tahun 2003 mengartikan defenisi teknologi informasi sebagai yang merupakan gabungan komputer atau komputasi dan alur komunikasi melalui satu sistem dengan kecepatan tinggi sehingga mampu membaca data dalam berbagai bentuk, entah itu suara atau audio maupun gambar dan lainnya.
Dua ilmuwan lain memberi pengertian jika teknologi informasi adalah gabungan sistem komputer yang disatukan dengan jaringan komunikasi berkecepatan tinggi. Tujuannya auntuk melakukan pengiriman data yang bentuknya bisa berupa teks atau tulisan, suara atau audio dan video. Data yang berupa multimedia ini diakomodasikan oleh pemakaian komputer.
Pada tahun 2005 Sawyer dan William membuat defenisi yang semakin lengkap tentang teknologi informasi. Mereka menyebutkan teknologi informasi merupakan suatu wujud umum yang dapat menggambarkan berbagai teknologi, dimana teknologi tersebut bisa memberi hasil, menyimpan, melakukan manipulasi, dan mengkomunikasikan serta menyampaikan informasi.
Pada tahun yang sama, beberapa ahli teknologi lain yaitu Brown, De Hayes, Perkins dan Martin serta Hoffer memiliki pandangan serupa tentang teknologi informasi. Teknologi informasi dipandang sebagai bentuk perpaduan teknologi komputer yang berupa gabungan perangkat keras serta lunak.
Dua jenis paduan ini dimanfaatkan untuk mengolah serta menyimpan informasi bersama dengan teknologi komunikasi. Dengan demikian, proses penyaluran informasi tersebut bisa dilakukan dengan baik. Jadi dalam hal ini teknologi komunkasi dipakai sebagai alat atau penyalur informasi, sedaangkan informasinya diproses serta disimpan dalam sistem komputer.
Dari beberapa macam defenisi sebagaimana yang telah disebutkan di atas, dapat diambil sebuah kesimpulan yaitu teknologi informasi merupakan gabungan yang mencakup teknologi komputer serta teknologi yang berkaitan dengan sistem telekomunikasi. Komputer dan sofwarenya punya fungsi sebagai perangkat keras dan lunak sekaligus punya manfaat utama untuk mengolah data da menyimpannya lalu dikirim menggunakan suatu alur komunikasi.
Saat ini teknologi informasi bukan hanya berkembang dengan pesat, melainkan juga sering mengalami perubahan yang sangat cepat.Bahkan jika boleh diumpamakan kecepatannya melebihi kereta api atau pesawat terbang. Sebab hampir tiap waktu selalu ditemukan penemuan baru dengan tujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan hasil teknologi yang sebelumnya sudah dianggap bagus.
Kecepatan tersebut memunculkan dampak utama, jika dunia sudah tidak lagi mengenal batasan waktu, jarak dan tempat. Semua arus informasi dapat disiarkan ke seluruh penjuru dunia hanya dalam hitungan detik dan semua warga dunia langsung mengetahuinya pada saat itu juga.
Kepesatan teknologi informasi tersebut telah memunculkan budaya baru dalam masyarakat sebab adanya pola atau sistem komunikasi dan penyiaran informasi yang juga baru. Saat ini pemberian informasi dan komunikasi tidak perlu lagi dilakukan secara tatap muka langsung. Selain itu, pertukaran atau pengiriman informasi bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa mengenal batas-batas tertentu.
Gejala lain yang saat ini hadir sebagai efek dari kemajuan teknologi informasi yaitu munculnya komunitas baru bagi masyarakat. Lomunitas ini merupakan komunitas dalam dunia virtual yang juga sering disebut dengan nama komunitas maya.
Sebagaimana diketahui, salah satu hasil dari kemajuan teknologi informasi saat ini yaitu adanya sistem atau aplikasi yang memberi yang memberi penawaran tentang metode komunikasi yang lebih efektif dan lebih menyenangkan. Salah satu contoh yang paling nyata yaitu adanya situs media sosial seperti facebook atau twitter. Melihat kenyataan tersebut ada kemungkinan suatu saat nanti akan muncul defenisi teknologi informasi yang berbeda dan baru lagi.
Berdasar uraian diatas kita membuat tujuan, fungsi dsb dari teknologi informasi.
Tujuan Teknologi Informasi :
a.      Memecahkan masalah.
b.      Membuka kreatifitas, efektivitas dan efisiensi.

Adapun fungsi dari Teknologi Informasi adalah meng-Capture (menangkap informasi), Processing (mengolah informasi), Generating (menghasilkan informasi), Storage (menyimpan informasi), Retrieval (mencari kembali informasi), Transmission (melakukan transmisi terhadap informasi).

Perlunya Teknologi Informasi disebabkan oleh :
-          Kompleksitas tugas manajemen.
-          Pengaruh globalisasi.
-          Perlunya response time cepat.
-          Tekanan persaingan bisnis.




BAB III
PEMBAHASAN
3.1  PERANAN  TEKNOLOGI  INFORMASI  DALAM BERBAGAI BIDANG.
Teknologi Informasi  merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar terhadap perubahan–perubahan yang mendasar pada struktur operasi dan manajemen organisasi, serta penelitian.
Peranan Teknologi Informasi pada masa sekarang tidak hanya dipergunakan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perorangan. Bagi organisasi teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan bagi perorangan, teknologi dapat digunakan untuk mencapai keunggukan pribadi termasuk mencari pekerjaan.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, bisa dikatakan teknologi informasi telah merasuki ke segala bidang, salah satunya yang disinggung di makalah ini adalah :

A.    BIDANGPENDIDIKAN.
Pengaruh globalisasi semakin terasa dengan semakin banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk seperti elektronik maupun non elektronik seperti surat kabar, majalah, radio. TV, telepon, fax, komputer, internet, satelit komunikasi dan sebagainya. Teknologi informasi yang terus berkembang juga mempengaruhi bidang pendidikan kejuruan dan pelatihan yang akan semakin banyak diwarnai oleh  teknologi informasi. Secara khusus untuk pendidikan dan pelatihan akan dirasakan adanya kecenderungan :
(a) bergesernya pendidikan dan pelatihan dari sistem berorientasi pada guru/dosen/lembaga ke sistem yang berorientasi pada siswa/mahasiswa/peserta didik.
(b) tumbuh dan makin memasyarakatnya pendidikan terbuka/jarak jauh.
(c) semakin banyaknya pilihan sumber belajar yang tersedia.
(d) diperlukannya standar kualitas global dalam rangka persaingan global dan
(e) semakin diperlukannya pendidikan sepanjang hayat (life long learning).

Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja.
Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas.Hal ini dikarenakan di Indonesia penyebaran teknologi informasi dan koomunikasi belum merata, sekarang ini hanya di kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Dengan demikian perkembangan pendidikan pun menjadi terhambat dan juga tidak merata.
Pengembangan Teknologi Informasi pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenyataan menunjukkan Teknologi Informasi telah membawa perubahan penting dalam perkembangan peradaban dunia terutama ekonomi. Bahkan abad ke-21 diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi ekonomi (digital-economic) dengan ciri khas perdagangan yang memanfaatkan perralatan elektronik (eletronic commerce). Keadaan ini mengakibatkan adanya pergeseran paradigma strategis pembangunan masyarakat dunia dari era industri menuju informasi.
Dari berbagai peranan Teknologi Informasi salah satunya yaitu peranan Teknologi Informasi di bidang pendidikan(e-education) tidak dapat dihindarkan lagi. Misalnya tidak mungkin lagi mengecek jumlah siswa yang hadir mengikuti pelajaran dari tahun ke tahun hanya dengan catatan di buku tahunan saja, demikian juga hasil nilai siswa yang diperoleh selama mengikuti pendidikan hanya mengandalkan buku nilai guru, begitu pula pekerjaan sederhana apapun pekerjaan akan menjadi lebih efisien jika menggunakan komputer. Pendidikan yang menggunakan sarana teknologi informasi terutama internet biasa disebut e-education.
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia pada masa yang mendatang hubungannya dengan perkembangan teknologi informasi sebagai berikut :
·         Berkembangnya pendidikan terbuka dengan cara belajar jarak jauh (distance learning). Untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukkan sebagai strategi utama pendidikan jarak jauhdengan memanfaatkan teknologi internet secara maksimal dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.
·         Terjadinya sharing resource (berbagi sumber daya) antara lembaga pendidikan dan pelatihan.
·         Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya misalnya guru dan laboratorium berfungsi sebagai fasilitator bukannya sumber informasi.
·         Penggunaan perangkat informasi interaktif seperti PROJECTOR yang secara bertahap akan menggantikan fungsi papan tulis.

Perkembangan teknologi informasi di bidang pendidikan memungkinkan adanya sistem belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya. Bahkan dewasa ini rata-rata sekolah tinggi telah menggunakan portal agar memudahkan mahasiswa dalam mengurus berbagai kegiatan kuliah seperti jadwal kuliah, pengurusan KRS (Kartu Rencana Studi), melihat hasil nilai ujian secara online, mengirimkan berkas tugas yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa dan sebagainya. Sistem pendidikan teknologi informasi terbukti telah berhasil menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan nilai rata-rata ujian.
Manfaat teknologi informasi sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam bidang pendidikan, dengan pendidikan dimungkinkan terjadinya penyebarluasan teknologi informasi dan transformasi ilmu pengetahuan untuk sektor-sektor pendidikan. Para siswa yang duduk di bangku sekolah dan mahasiswa juga terbantu dengan adanya internet dalam mengerjakan tugas sekolah atau tugas kuliah. Para mahasiswa dapat mencari bahan skripsi di internet atau siswa mencari bahan tugas makalahnya di internet. Dengan adanya pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di sekolah, para siswa dapat belajar dan memanfaatkan teknologi informasi dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan baik.
Teknologi informasi khususnya internet hanyalah merupakan alat bantu saja dan bukan menjadi solusi dalam dunia pendidikan, formal maupun nonformal. Bagaimanapun pendidikan yang bermutu didapat dari para pendidik yang bermutu ditambah dukungan pemerintah dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang diimplementasikan dengan benar dan kreatif.

B.     BIDANG PEMERINTAHAN (e-government).
Hampir setiap perkantoran maupun instansi pemerintah telah menggunakan komputer. Penggunaannya mulai dari sekedar untuk mengolah data admnistrasi tata usaha, pelayanan masyarakat (public service), pengolahan dan dokumentasi data penduduk, perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain-lain.
E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi binis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C(Government to Citizen), G2B(Government to Business), dan G2G(Government to Government).
Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:
·         Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
·         Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
·         Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya.
·         Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkanvideo conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.

C.    BIDANG PERBANKAN.
Teknologi informasi turut mewarnai dunia perbankan. Sebagai contoh, banyak pelaku bisnis di kota-kota besar maupun kecil saat ini tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Layanan perbankan modern ini sangat digemari karena lebih efisien dan tidak menghabiskan banyak waktu, serta terasa lebih aman, mengingat aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.

Bentuk nyata dari peranan teknik informasi di dunia perbankan adalah:
a)      Sistem.
Dengan adanya sistem online para penggunanya tidak perlu lagi repot-repot mendatangi bank untuk melakukan transaksi, membayar tagihan telepon. listrik, pulsa dan sebagainya.
b)     ATM (Anjungan Tunai Mandiri).
Atm merupakan sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang “teller” atau manusia.
c)      Transaksi via internet (transfer).
Yang dimaksud dengan transfer disini, sarana untuk melakukan transaksi jual beli secara online atau tanpa harus memesan ke toko. Alasannya adalah lebih praktis disamping faktor mempertimbangkan soal harga.

D.    BIDANG MEDIS (Kesehatan).
Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kedokteran.
Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.
Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh.
Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes larutan.
Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses biologi. Mesin ini bahkan mampu mengerjakan soal-soal matematik.
Beberapa peranan TI pada dunia kesehatan yang lainnya adalah :
1. Sistem informasi digunakan untuk mencatat rekaman medis pasien secara elektronis.
2. Untuk mencari informasi tentang seseorang pasien, pengunjung dapat berinteraksi secara langsung dengan terminal yang disediakan untuk keperluan itu. Dengan mengetikkan sepenggal nama, sistem informasi akan segera menyajikan informasi tentang pasien yang memenuhi kriteria pencarian.
3. Teknologi informasi diterapkan pada peralatan medis missal CT Scan (Computer Tomography). CT Scan adalah peralatan yang mampu memotret bagian dalam tubuh seseorang tanpa harus dilakukan pembedahan.
4. Mycin merupakan contoh sistem pakar yang digunakan untuk membantu juru medis mendiagnosis penyakit darah yang cepat menular dan kemudian dapat memberikan saran berupa penggunaan antibiotik yang sesuai. (sistem pakar adalah perangkat lunak yang ditujukan untuk meniru keahlian seseorang dalam bidang tertentu).
5. Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien.
6. Penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.

E.     BIDANG KEPOLISIAN.
Polri sebagai alat negara penegak hukum dalam menjalankan tugasnya sehari-hari tidak terlepas dari penggunaan teknologi dan informasi. Adapun peranan dari teknologi informasi adalah untuk mendukung pelaksanaan tugas Polri di lapangan serta memberikan kemudahan bagi para pimpinan dalam mengambil keputusan. Sadar akan peranan teknologi informasi yang sangat besar, maka Polri membentuk suatu bagian fungsi yang menangani sistem manajemen teknologi dan informasi yang dinamakan divisi  telematika Polri, yang kerjanya berhubungan dalam dunia Ilmu dan Teknologi.
SIDIK JARI merupakan identitas pribadi yang tak mungkin ada yang menyamainya. Jika di dunia ini hidup 6 miliar orang, maka ada 6 miliar pola sidik jari yang ada dan belum ditemukan seseorang yang memiliki sidik jari yang sama dengan lainnya.
Karena keunikannya tersebut, sidik jari digunakan delam berbagai sistem seperti oleh kepolisian dalam penyidikan sebuah kasus kejahatan (forensik) pada saat terjadi sebuah kejahatan, dan tempat kejadianperkara akan di-clear up dan dilarang bagi siapa saja untuk masuk karena dikhawatirkan akan merusak sidik jari penjahat yang mungkin tertinggal di barang bukti yang ada di TKP. Atau penggunaan sidik jari lainya seperti yang digunakan untuk teknologi pembuatan SIM, KTP, Paspor, Absensi, Akses kontrol, Pendeteksi bakat anak-anak dan masih banyak lagi.
Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah parennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality yang berarti keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun pada seorang yang kembar identik.
Adapun dalam kepolisisan terdapat 2 alat untuk teknologi sisdik jari, yaitu:
1.      Fingerprint Scanner
Sebuah sistem fingerprint scanner memiliki dua pekerjaan, yakni mengambil gambar sidik jari Anda, dan memutuskan apakah pola alur sidik jari dari gambar yang diambil sama dengan pola alur sidik jari yang ada di database. Ada beberapa cara untuk mengambil gambar sidik jari seseorang, namun salah satu metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah optical scanning.
Proses scan mulai berlangsung saat Anda meletakkan jari pada lempengan kaca dan sebuah kamera CCD mengambil gambarnya.
2.      Fingerprint Reader
Fingerprint reader atau pembaca sidik jari merupakan alat yang digunakan untuk membaca sidik jari seseorang. Hasil dari pembacaan sidik jari tersebut berupa gambar dari bentuk sidik jari seseorang yang pastinya berbeda satu sama lain.
Fingerprint reader  bisa dikatakan juga sebagai Computer Vision dikarenakan mempunyai fungsi yaitu:
2.1  Pengenalan Pola Sidik Jari
Alat ini telah banyak digunakan di badan intelejen di luar negeri untuk kepentingan mencari tersangka kejahatan yang meninggalkan barang bukti berupa sidik jari.
2.2  Pengenalan tulisan
Alat ini bisa mengidentifikasi suatu bentuk tulisan fisik ke dalam tulisan digital. Sudah terdapat pada beberapa scanner terbaru.
Reader tidak menyimpan data tapi hanya men-scan sidik jari lalu di convert ke bentuk data kode/string yang kemudian dikirim ke webserver, kemudian webserver membaca data kode/string tersebut sebagai sebuah id.
Alat  ini (Fingerprint ) dilengkapi dengan kabel USB yang bisa di gunakan untuk menyambungkan ke  PC  dan  bisadigunakan  untuk  mengambil  data. 
Alat  dapat menampung  lebih  dari  1000 templete/1jari dan  lebih dari 100000  record. Penggunaan alat  ini mudah dipakai oleh orang  awam, dengan menempelkan  jari pada alat  ini maka   data dari pengguna/pembuat sim secara  otomatis  akan masuk ke database komputer.
3.      Robot Penjinak BOM
Salah satu teknologi baru yang digunakan saat ini dan terbilang masih baru yaitu Morolipi atau Mobil Robot Penjinak Bom LIPI. Yang diproduksi oleh Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI.
Morolipi tidak sekadar bisa berjalan di atas tanah datar saja, tapi dapat naik-turun tangga. Nantinya, mobil robot ini disiapkan sebagai salah satu peralatan militer, sebagai mobil robot yang maju di garda depan kancah pertempuran, robot pengintai, bahkan untuk membantu pasukan anti huru-hara mengatasi kerusuhan.
Mobil robot ini dapat dioperasikan dari jarak jauh memakai kabel untuk menjinakkan bom dengan cara memotong kabel listrik rangkaian pemicu ledakan bom. Operator dapat mengoperasikan mobil robot itu dari jarak maksimal 6 km menggunakan joystick dengan cara melihat gambar di monitor komputer yang dikirim oleh video yang terpasang di mobil tersebut.
Mobil robot ini memiliki dua ruas lengan yang dapat berputar bebas ke lima arah sehingga bisa menekuk. Masing-masing ruas lengan panjang 70 cm dan bisa bergerak 360 derajat. Tinggi Morolipi-V.1 ini mencapai 1,5 meter, dan didukung elemen- elemen kerja berupa artikulator, pengontrol artikulator, kamera biasa, dan inframerah yang akan mengirimkan gambar lapangan secara nirkabel ke operator melalui layar komputer serta gripper sebagai alat penjepit dan pemotong kabel. Rangkaian elektronik penggerak mulai kontak dengan roda penggerak, lengan, kopling elektronika mekanisme melewati tangga, serta pengontrol supervisor untuk memudahkan pengoperasian.
Selain memiliki empat roda vespa delapan inci, robot itu juga dilengkapi sabuk roda, yang membantu robot itu menaiki tangga tanpa harus terpeleset. Kecepatan geraknya sama seperti kecepatan jalan manusia, yaitu 3 meter per detik.

F.     BIDANG PERDAGANGAN.
Istilah e-commerce sendiri biasa digunakan dalam transaksi penjualan dan pembelian serta pemasaran produk barang dan jasa secara online (menggunakan sistem elektronik dengan internet sebagai medianya).
Sebelum adanya pemanfaatan internet sebagai media untuk perdagangan secara online, masyarakat masih menggunakan cara tradisional seperti menyebarkan brosur atau berita dari mulut ke mulut untuk berjualan atau memasarkan hasil produk mereka ke calon konsumen, bahkan untuk bernegoisasi soal harga antara penjual dan pembeli masih harus berada dalam satu lokasi.
Kini masyarakat dapat menggunakan media elektronik yang dibantu dengan jaringan komputer untuk membantu memasarkan atau meningkatkan hasil produk mereka ke calon pembeli, contohnya penjual dapat membuat atau menggunakan website atau blog sebagai media informasi dari berbagai jenis barang atau jasa yang ditawarkan ke calon pembeli, dan dijelaskan pula bagaimana proses transaksinya (biasanya dengan pembayaran secara elektronik pula seperti pembayaran melalui rekening salah satu bank) jadi calon pembeli tidak perlu repot-repot harus berada dalam satu lokasi dengan sang penjual, apalagi bila lokasi antara penjual dan pembeli berada dalam rentang yang cukup jauh. Jika terjadi pembelian barang, biasanya penjual sudah memasang harga barang ditambah dengan jasa pengiriman barang ke pembeli, harga jasa pengiriman barang tergantung juga dari lokasi pengirim ke tempat yang dituju, contoh yang paling terkenal adalah TIKI JNE.
Selain penggunaan website atau blog sebagai media jual-beli, kini juga sudah banyak forum-forum internet yang membuat subforum untuk jual-beli, yang dikhususkan bagi member forum untuk memasarkan hasil jualan mereka serta dapat membantu member yang kesulitan mencari barang untuk dibeli, biasa dikenal dengan istilah Want to Buy (WTB). Forum Jual Beli yang paling terkenal tentunya adalah FJB yang berada di forum Kaskus, dimana forum tersebut memiliki jumlah member yang banyak. Di forum jual beli juga terdapat istilah COD (cash on delivery), jadi pembeli dapat bertemu langsung dengan penjual di lokasi yang disepakati bersama untuk melihat barang yang akan dibeli serta membayarnya pada saat itu juga (biasa dilakukan saat transaksi dimana penjual dan pembeli masih berada pada lokasi yang cukup dekat).
Penggunaan beberapa perangkat lunak seperti yahoo messenger juga dapat dimanfaatkan untuk berbisnis online, dengan perangkat lunak tersebut kedua pelaku bisnis online yakni penjual dan pembeli dapat saling bertransaksi untuk membicarakan lebih serius supaya kesepakatan bersama dalam transaksi tercapai dan tidak mengecewakan salah satu pihak. Apalagi dalam perangkat lunak yahoo messenger terdapat fitur video conference, jadi para pelaku bisnis online dapat berkomunikasi secara langsung seperti halnya bertemu empat mata secara langsung dalam satu tempat antara penjual dan pembeli.

3.2  KENDALA  DALAM  PERANAN  TEKNOLOGI  INFORMASI.

Kendala Peranan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan.
Kendala-kendala penerapan TI di bidang pendidikan antara lain disebabkan oleh:
þBelum meratanya infrastuktur yang mendukung penerapan TI di bidang pendidikan merupakan permasalahan awal yang harus segera diselesaikan oleh pihak yang berwenang, karena tanpa adanya infrastruktur yang mendukung maka penerapan TI di bidang pendidikan hanya akan menjadi impian semata. Infrastruktur merupakan komponen yang sangat penting yang berfungsi sebagai modal awal dan utama dalam penerapan TIK di bidang pendidikan. Pada saat ini, terdapat kecenderungan bahwa hanya daerah tertentu saja yang mendapatkan akses TIK. Hal ini dikarenakan masih banyak daerah yang bahkan untuk memilki akses  telepon saja tidak ada, apalagi untuk akses terhadap Internet. Padahal sesungguhnya banyak sekali potensi sumber daya manusia unggul yang dimiliki oleh daerah tersebut. Jika hal ini terus berlangsung seperti ini maka dikhawatirkan bahwa potensi sumber daya manusia yang dimiliki daerah tersebut akan terbuang dengan percuma dan tidak dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa Indonesia pada umumnya.
þKendala lainnya yang perlu diselesaikan adalah ketidaksiapaan sumber daya manusia  untuk memanfaatkan TI dalam proses pembelajaran. Ketidaksiapan ini dikarenakan pola kebiasaan pembelajaran yang masih belum menganggap penting peranan TI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka cenderung sudah merasa puas akan materi yang telah diberikan oleh pengajar secara langsung, sehingga menyebabkan mereka tidak mau/ malas untuk mencari informasi tambahan yang ada di Internet walaupun sarana dan infrastruktur sudah mendukung dalam penerapan TI. Terkadang kendala ini jauh lebih susah untuk dipecahkan daripada tidak adanya infrastruktur yang mendukung TI, hal ini karena biasanya lebih susah untuk mengubah pola tingkah laku/ kebiasaan dari seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dari setiap individu pembelajar untuk memanfaatkan dan menerapkan TI dalam metode pembelajarannya.

Hambatan-hambatan pengintegrasian TI dalam pembelajaran, dapat disimpulkan dengan dua kelompok, yaitu :
1.    Secara Fisik.
Secara fisik dapat berupa sarana dan prasarana yang belum memadai terutama untuk sekolah-sekolah yang berlokasi di pelosok. kalaupun sudah ada sarana dan prasarana, tetapi masih sangat minim baik dari segi jumlah mauapun segi mutu peralatan tersebut.Masih digunakannya perangkat multimedia bekas di lembaga-lembaga pendidikan yang terdapat di daerah pedesaan. Perangkat multimedia bekas ini tentunya masih menggunakan spesifikasi yang sudah tertinggal jamannya. Sehingga penggunaannya tidak mampu bersaing dengan laju perkembangan TI yang begitu pesat.

2.    Secara Non-fisik.
a)      Kepercayaan diri guru kurang dalam menggunakan TI dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Guru takut gagal mengajar melalui penggunaan TI yang saat ini sangat disarankan. Walaupun penggunaan TI dalam proses pembelajaran sangat disarankan oleh para ahli.
b)      Kurangnya kompetensi guru.
Yang dimaksud disini adalah kurangnya kompetensi guru dalam mengintegrasikan TI kedalam pedagogis praktek, yaitu tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan komputer dan tidak antusias tentang perubahan dan integrasi dengan belajar yang menggunakan komputer dalam kelas mereka.
c)      Sikap guru dan resistensi yang melekat terhadap perubahan.
Sikap dan resistensi guru untuk mengubah tentang penggunaan strategi baru yaitu dengan integrasi TI dalam PBM. Hal ini dimaksudkan dengan sikap guru bahwa penggunaan TI dalam PBM tidak memiliki mamfaat atau keuntungan yang jelas.
Dalam Era Teknologi, Informasi, dan Komonikasi (TI) atau Information, Comunications, and Technology (ICT), pada saat ini ICT di kelas sangat penting untuk memberikan kesempatan bagi keberhasilan belajar siswa pada era tahun informasi saat ini. Dengan menggunakan ICT maka hambatan dalam pembelajaran dapat teratasi.
Temuan menunjukkan bahwa guru memiliki keinginan yang kuat untuk mengintegrasikan TI ke dalam pendidikan, tapi itu, mereka menemui banyak hambatan. Hambatan utama adalah :
a.       Kurangnya confidence,/ kepercayaan.
b.      Kurangnya kompetensi.
c.       Kurangnya akses ke sumber daya.
Teknologi informasi dan komunikasi (Tk) telah menjadi bagian penting dari kebanyakan organisasi dan bisnis. Komputer mulai ditempatkan di sekolah-sekolah pada awal 1980 an, dan beberapa peneliti menunjukkan bahwa ICT merupakan bagian penting dari pendidikan untuk generasi berikutnya. Teknologi modern (ICT) banyak menawarkan di dunia pendidikan, yakni :
vMeningkatkan pengajaran dan pembelajaran di kelas.
vPandangan bahwa teknologi baru potensi untuk mendukung pendidikan di seluruh kurikulum.
vMemberikan kesempatan untuk komunikasi yang efektif antara guru dan siswa dengan cara yang belum mungkin dilakukan sebelumnya.

Kendala Peranan Teknologi Informasi dalam Medis
Namun demikian, tidak dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokultural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar. Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal. Pemahaman tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi Teknologi Informasi kadang menjadi lemah karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek sekuriti, konfidensialitas dan privacy data medis.
 







BAB IV

4.1 KESIMPULAN
Tuntutan penulisan ini bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multi disipliner serta terkait pada produktifitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif. Teknologi informasi dan telekomunikasi dengan murah dan  mudah akan menghilangkan batasan-batasan ruang dan  waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Dewasa ini banyak dampak-dampak yang terjadi akibat semakin berkembangnya Teknologi Informasi didalam negeri ini. Memang perkembangan teknologi Informasi jika disikapi secara positif mampu memberikan dampak yang positif dan apabila disikapi secara negatif dapat memberikan dampak negatif pula.
Dunia internet misalnya merupakan sebuah perpustakaan maya terbesar di dunia. hampir semua yang ingin kita cari ada di internet. Informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu pembelajaran distance learning. Metode distance learning merupakan suatu metode alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Metode distance learning sangat membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami.



4.2 SARAN
Saran dalam penulisan ini antara lain:
1.      Perlunya kesiapan penuh sumber daya manusianya sendiri dalam menggunakan teknologi informasi. Kualitas manusia harus diberdayakan untuk mendukung potensi teknologi informasi.
2.      Perlunya peningkatan kerjasama atau koordinasi pemerintah daerah dan pusat. Penyediaan perangkat teknologi informasi dari pusat ke daerah harus memadai sehingga tidak ada kesenjangan.
3.      Penerapan teknologi informasi di sekolah tinggi maupun perguruan tinggi antara siswa dan guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan mampu belajar tentang hal-hal baru untuk mendukung penelitian dan mendalami pelajaran yang diperoleh.

 



Comments

Popular Posts